Remaja Labil

"Cinta memang bukan perkara baru lagi di telinga kita. Kehidupan tergerak, denyut nadi perjuangan terhempas dan pengorbanan menjadi ringan saat cinta menjelma, dan merasuk ke dalam jiwa.
Cinta memang dahsyat, menjadi penerang saat hati diterpa kegundahan. Obat penyejuk di tengah gersangnya gurun kehidupan. Namun siapa sangka, oleh karena cinta pula banyak orang terjerembab dalam duka yang tiada berpenghujung, melalaikan untuk apa ia diciptakan hingga ingkar kepada Sang Pencipta.
Sebagai manusia kita tak mungkin telepas dari cinta. Kurang bijaksana bila kita menutup mata untuk tidak mengetahui seluk beluk tentang cinta. Apalagi saat cinta itu menyapa, menyemai benih dalam lubuk jiwa.
Jangan berusaha menyembunyikannya atau sok tidak merasakannya, karena cinta memang fitrah pemberian Sang Pencipta"

Bijak nian uraian di atas. Hehe
Yang itu bukan tulisan gua. Bukan bermaksud menjiplak atau melanggar Undang-undang Hak Cipta, gua cuma mau lo ikut terinspirasi tulisan tadi.
Kalo lo mau tahu, itu tadi cuplikan dari buku yang pernah gua baca dulu waktu masih di sekolah.
Yang mau tau judulnya, inbox aja deh.
Okay, let's start it!
Kali ini gua mau nulis sesuatu yang berbau cinta. Lebay memang, tapi biar nggak bosen aja lah.
Pernah ada temen gua yang bilang "hidup lo kok adem-adem aja sih, kaya nggak pernah galau aja",
Haha, emang! Persentasenya cuma 2,11 % dari masa remaja gua selama ini yang gua pake buat galau.
Ini manusiawi loh! Jangan bilang lo nggak pernah ngrasain, jelas- jelas itu bohong!

Pernah nggak, suka tapi nggak berani bilang? haha, ini masalah klasik.
(kenapa nggak bilang? malu? atau takut ditolak?)
BUKAN! jadi gini ceritanya, gua udah lama temenan sama dia, dan tiba-tiba... nggak tau ini apa, tapi yang jelas ini bisa bikin gua melow seharian.
Nah, ini yang bikin gua bingung ngomongnya. (udah pernah nyoba?) sering!
(trus gimana?) percuma! Sekreatif apapun rencana gua, sepanjang apapun kalimat yang udah gua rangkai,
besoknya kalo udah ketemu yang keluar cuma "hai, lo apa kabar?" DUAARRRR! Langit runtuh.
Ini udah bisa bikin isi perut gua acak-acakan. Tapi tunggu dulu, yang gua tanyain tadi bukan dia, tapi temennya.
Gua mah gitu orangnya, sukanya sama dia, tapi temennya dia yang gua sapa duluan.
Ya abis mau gimana lagi?, matanya dia tuh pinter banget buat orang speechless. Adorable.
Ini udah jadi masalah klasik buat anak baru gede.
(kenapa nggak ngomong lewat sms atau telfon aja?) kalo yang satu ini susah jelasinnya (make it simple dong)
Okay. Udah 3 tahun gua temenan sama dia. Nggak sulit dapet nomornya. (nah, kenapa nggak dipake?)
Sama aja. Liat nomornya aja udah kaya liat dia di depan gua.
Eh pernah gua nyoba sms dia, tapi akhirnya cuma masuk draft gua.
Kayaknya hp gua juga miris kalo mau ngirim sms sama dia. Haha

gua nulis ini kayaknya nggak jauh beda sama nulis diary. Jangan diketawain dong!
hampir nggak ada cowo yang berani ngungkapin perasaan mereka, (kenapa?malu?) mungkin iya.
iya, hampir semua (kenapa?) karena gua belum pernah lihat ada cowo nulis kaya gini. Haha
Tapi gua serius, ada kalanya cowo juga butuh diary.

PESAN DARI GUE

Hati-hati! Siapa tau ini giliran lo!
Ini nggak berlebihan. Siapa aja bisa berubah jadi melow banget kalo udah berurusan sama yang namanya cinta.
Mau lo tua, muda, ganteng, pas-pasan (inget! semua ciptaan Tuhan itu sempurna), miskin, kaya, nggak peduli apa status sosial dan latar belakang lo, lo pasti bakal ngrasain yang namanya galau gara-gara masalah hati.
Tuhan menciptakan manusia lengkap dengan akal, pikiran dan nafsu. Nah, itu samua sumbernya ada di kepala lo.
Udah jadi tugas si Hypotalamus di otak lo buat bikin lo ngrasain cinta.
Mulai dari Oxytocin, Pheromones, Vasopressin, Dopamine, Neuropinephrine, itu semua ada gunanya.
Makanya tadi gua bilang kalau galau itu manusiawi banget.
Jadi nggak usah malu lo dikatain temen lo kalau lai galau. Yakin deh, mereka juga bakal ngrasain!
HAHA Karma does exist! :)


Akhir kata, seperti biasanya gua mau ngasih quote buat lo yang kurang motivasi hidup. Ini penting buat diinget!
Yang pertama, kalau lagi galau, pinter-pinter deh ngatur kadarnya. Jangan terlalu sering ngumbar isi hati lo sama orang lain.
Tiap hari ngepost status melancholis, jujur itu jijik.
Yang kedua, be wise! Jadilah remaja yang bijaksana. Lo harus bisa bedain mana yang namanya, simpati, naksir, ngefans, sama cinta.
Gua udah banyak lihat orang berubah 211˚ karena seseorang yang 'katanya' cinta sejatinya. Gua ingetin lagi ya, kesan pertama belum tentu akan bertahan selamanya.
Jangan terlalu cepat menilai seseorang sebagai 'cinta' lo. Cinta butuh waktu. Kadang lo harus percaya itu.
Yang ketiga, don't be naif. Lo terlalu sering menanggapi sesuatu yang sederhana dengan cara yang rumit.
Penyebab bisa jadi 'dewasa terlalu dini', karena secara mental lo belum siap!
Cinta yang datang di saat fase masih belia hanya akan menghasilkan remaja labil.
Lo masih bingung ngabil keputusan dan gamang dalam bertindak.
Jangan main api kalo nggak mau terbakar. Kalo lo ngrasa belum siap, jangan dulu deh main-main sama hati.
Bangun mental dan karakte lo, biar nantinya nggak setengah-setengah kalo udah ketemu yang pas.
Okay sekian postingan kali ini. Semoga bermanfaat! See you next time!
Previous
Next Post »

Add your comment here ConversionConversion EmoticonEmoticon